Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Diet untuk Ibu Menyusui, Apakah Boleh?

Menyusui merupakan proses terjalinnya cinta antara ibu dengan bayinya, pemberian air susu ibu dari payudara ibunya. Proses ini bisa secara langsung atau bisa dengan cara dipompa asinya. Masa menyusui merupakan momen yang sangat berharga bagi ibu dan bayinya.

Tidak hanya sekedar memberi asi, akan tetapi pada saat menyusui terjadi hubungan emosional antara ibu dengan bayinya yang disebut dengan bounding attachment. Sudah tahu belum sahabat sehat, apa saja manfaat dari menyusui?

Manfaat menyusui selain sebangai bounding dengan bayi, bayi juga merasa aman dan terlindungi, selain itu ibu juga merasa puas, serta proses menyusui dapat menurunkan berat badan ibu loh.

Nah, Sahabat Sehat! Kira-kira diet pada ibu menyusui diperbolehkan tidak ya? Apa saja yang mempengaruhi produksi asi? Bagaimana kebutuhan kalori pada ibu menyusui? Yuk, simak penjelasannya sampai selesai ya.
Pemberian ASI
 Gambar dari Pixabay.com

Hal yang Mempengaruhi Produksi ASI

Adapun hal-hal yang mempengaruhi produksi yaitu.

1. Aspek Psikologi

Hal yang mempengaruhi produksi asi yaitu psikologi dari ibunya. Niat yang kuat dan rasa kasih sayang yang besar terhadap bayinya, akan memperlancar produksi asi. 

Jika seorang ibu baru lahir mengalami depresi atau baby blues maka perlu didampingi dan didukung. Hindari membuat ibu baru lahir merasa sedih, cemas, kecewa karena mempengaruhi produksi asi.

2. Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Proses inisiasi menyusui dini (IMD) yaitu pada saat bayi baru lahir kemudian dilakukan proses pemberian asi secara langsung selama 1 jam pertama. Tujuannya adalah untuk bounding antara bayi dengan ibunya, serta memperlancar keluarnya asi.

3. Status Gizi Ibu

Status gizi pada ibu menyusui berhubungan dengan kandungan zat gizi yang terkandungnya dan energi ASI yang akan dihasilkan. Jika ibunya memiliki status gizi kurang maka sangat berpengaruh pada kandungan gizi  ASInya. Sebaiknya status gizi ibu dalam posisi normal.

4. Obat

Obat-obatan juga mempengaruhi proses produksi asi. Jika menggunakan kontrasepsi hormonal seperti pil KB yang tidak untuk ibu menyusui maka dapat menurunkan produksi asi. 

Penggunaan obat dalam bentuk multivitamin membantu memperlancar asi, maka sangat berpengaruh pada jumlah produksi asi. Asi semakin lancar dan banyak yang diproduksi oleh payudara ibu.

5. Rawat Gabung

Rawat gabung sangat mempengaruhi produksi asi. Jika bayi dan ibunya dipisahkan tidak dalam satu ruangan, biasanya asi ibu susah keluar pada saat hari pertama melahirkan. Jika bayi diletakkan dekat dengan ibunya dalam satu ruangan maka dapat memperlancar produksi asi.

6. Posisi Menyusui

Posisi ibu harus nyaman dan rileks pada saat menyusui. Perut bayi menghadap ke perut ibu. Jika posisi ibu tidak nyaman, maka bayi tidak merasa puas dalam menyusui.

7. Makanan dan Minuman

Makanan dan minuman yang diasup oleh ibu menyusui sebaiknya menggunkan prinsip gizi seimbang. Makanan lengkap dan beragam agar status gizi ibu dan anak dalam kondisi normal. Tidak terjadi malnutrisi. Nah, faktor ini kita akan bahas lebih lanjut mengenai diet pada ibu menyusui diperbolehkan atau tidak.
 
Makanan yang dikonsumsi ibu menyusui
Gambar dari Pixabay.com

Kebutuhan Zat Gizi pada Ibu Menyusui

Diet pada prinsipnya adalah proses pengaturan makanan, bukan untuk menurunkan berat badan dengan cara melakukan diet. Hal itu tidak benar ya. Kata dari diet artinya proses pengaturan makanan bisa untuk menaikkan berat badan ataupun mengatur makanan untuk menurunkan berat badan.

Selain itu pengaturan makanan ini bisa untuk mengatur makanan agar tidak terjadi alergi, pantangan makan dan pengontrolan makanan untuk penyakit tertentu seperti diabetes melitus, hipertensi, jantung dan semacamnya. Jadi diet bukan tentang menurunkan berat badan aja ya.

Hal-hal yang diatur yaitu jumlah asupan kalori sehari-hari seseorang, porsi makanannya, jenis makanan dan proses pemberian makanannnya. Adapun kebutuhan zat gizi pada ibu menyusui sebagai berikut.

1. Kebutuhan Energi

Pada saat menyusui kebutuhan energi harian meningkat. Pertambahan kalori untuk ibu menyusui sekitar 500-550 kalori perhari. Setara dengan 3 penukar nasi. Jadi tidak perlu makan yang berlebihan ya. Tidak perlu makan dengan porsi 2-3 kalinya ya.

Alasan kenapa tidak perlu makan secara berlebihan karena untuk menghasilkan 100 ml ASI setara dengan 80-90 kalori. Ibu menyusui juga mempunyai simpanan lemak selama hamil ya. Sekitar 250 kalori perhari. Jika usia bayi semakin bertambah maka kebutuhan kalori hariannya juga bertambah.

Menghasilkan 850 ml ASI rata-rata volume ASI di negara berkembang seperti Indonesia diperlukan sekitar 750 kalori. Tidak perlu khawatir ya, jika makan tidak terlalu banyak karena tubuh akan mengambil cadangan energi ibu pada simpanan lemak selama hamil.

2. Kebutuhan Protein

Kebutuhan protein bagi ibu menyusi perlu tambahan sekitar 20 gram perhari. Untuk menghasilkan 100 ml ASI diperlukan sekitar 1,2 gram protein. Sedangkan untuk menghasilkan 850 ml ASI diperlukan sekitar 10 gram protein. Konsumsi sumber protein baik dari hewani dan nabati. 

Protein hewani terdapat pada ikan, ayam atau unggas lainnya, dan daging. Sedangkan protein nabati seperti pada tahu, tempe dan kacang merah. Perhatikan makanan yang dapat menimbulkan alergi.

3. Kebutuhan Lemak

Kebutuhan lemak yang dianjurkan sekitar 20-25% dari kebutuhan total harian. Lemak yang dianjurkan sebaiknya dari lemak tidak jenuh seperti lemak dari nabati yaitu minyak zaitun, alpukat, kelapa, dan dari lemak hewani yaitu pada ikan dan sejenisnya. Hindari lemak jenuh dan lemak trans seperti mentega, jerohan, kulit, dan organ dalam lainnya.

4. Kebutuhan Vitamin dan Mineral

Kebutuhan zat besi diperlukan tambahan sekitar 5 mg perhari. Sedangkan kalsium diperlukan tambahan sekitar 400 mg/hari. Pada saat proses produksi ASI, tubuh akan menjaga konsentrasi kalsium dalam ASI sehingga relatif konstan. Jika asupan kalsium tidak cukup, maka produksi ASI akan diambil dari penyimpanan kalsium tubuh ibunya, termasuk dalam tulang. 

Sehingga pada saat menyusui sebaiknya mengkonsumsi makanan yang tinggi kalsium seperti pada ikan teri, dan berbagai macam ikan serta juga bisa mengkonsumsi susu.

5. Kebutuhan Cairan

Pada saat ibu menyusui biasanya cepat merasa haus. Jelas ya, karena asi dihisap oleh bayi sehingga asupan cairan harus cukup. Jumlah kebutuhan cairan untuk ibu menyusui sekitar 2-3 liter perhari. Bisa dalam bentuk minum air putih, susu, jus buah dan jenis lainnya.

Baca juga : 5 Tips Sehat Selama Menjadi Ibu Hamil

Boleh Tidak, Diet untuk Ibu Menyusui?

Dari pemaparan di atas maka jawabannya boleh. Jika asupan makanan yang dikonsumsi sehari-hari sesuai dengan kebutuhan ibu ya. Kebutuhan ibu menyusui sekitar 2300-2700 kalori. Antara ibu satu dengan lainnya berbeda-beda ya, tergantung berat badan, usia dan jenis aktivitas fisik yang dilakukan.

Efek yang terjadi ketika menyusui bisa menurunkan berat badan loh. Jika seorang ibu menyusui anaknya selama paling sedikit 4 bulan maka ibu akan kehilangan 250 kalori x 30 hari x 4 bulan sekitar 45.000 kalori. Setara dengan 5 kg lemak. 

Disamping itu pada saat melahirkan materi yang dikandungnya juga ikut dikeluarkan seperti plasenta bayi, bayinya dan darah sehingga berat badan ibu menyusui bisa turun sekitar 10 kg. Ada juga yang sampai 20 kg loh, jadi semuanya tergantung kondisi ibu masing-masing ya.

Diet yang tidak diperbolehkan adalah diet extrim yang tidak dikontrol langsung oleh ahli gizi. Seperti diet makan sayuran saja tanpa karbo, atau diet defisit kalori, mengkonsumsi makanan <800 kalori harian. Serta jenis diet-diet lainnya.

Nah, Sahabat Sehat! Kebutuhan kalori harian antara ibu menyusui berbeda-beda ya. Cukupi asupan kebutuhannya agar asi yang dikeluarkan tetap lancar dan berkualitas. Semoga bermanfaat ya informasinya. Terima kasih.



2 komentar untuk "Diet untuk Ibu Menyusui, Apakah Boleh?"

  1. Kebanyakan ibu2 pas udah lahiran jadi gemukan, dan ingin kembali lagi langsing....wkwkwk, emng bentuk badan bagi sebagian orang jadi hal terpenting

    BalasHapus
  2. ibu menyusui boleh diet asal nutrisi harian tubuh kita terpenuhi .

    BalasHapus