Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Yuk Waspadai, Perut Buncit Tanda Awal Obesitas Sentral!

Hi, Sahabat Sehat! Pernah melihat orang gemuk hanya dibagian perutnya saja? Atau pernah mengalami akhir-akhir ini kenapa perut kita makin buncit? Pada masa pandemi ini, banyak orang yang bekerja dari rumah sehingga mengubah pola hidup kita ya. Apakah benar perut buncit tanda awal obesitas sentral? Yuk, Simak pembahasan berikut ini.
 
Obesitas sentral
Gambar dari Pixabay.com

Obesitas

Obesitas merupakan masalah metabolisme tubuh yang terus meningkat di dunia. Obesitas disebabkan oleh ketidakseimbangan antara energi yang masuk dengan energi yang keluar. Apabila asupan kalori berlebihan tidak sebanding dengan pembakaran kalori melalui aktivitas fisik maka terjadi peningkatan berat badan. 
 
Peningkatan berat badan ini merupakan kondisi ketidaknormalan atau kelebihan akumulasi lemak dalam jaringan adiposa. Tempat penyimpanan lemak di tubuh manusia ada dua yaitu essential fat dan storange fat. Essential fat adalah lemak yang disimpan dalam tulang, jantung, paru-paru, ginjal dan jaringan pada saraf. 
 
Pada perempuan essential fat terletak pada bagian karakteristik jenis kelamin. Sedangkan storange fat yaitu lemak yang berkumpul pada jaringan adiposa.

Obesitas Sentral

Prosporsi distribusi penyimpanan lemak pada laki-laki dan perempuan itu hampir sama yaitu 12% dan 15%. Presentase total essential fat pada wanita termasuk pada bagian karakteristik jenis kelamin 4 kali lebih besar daripada laki-laki. Penumpukan lemak diperut berada pada jaringan adiposa yang terletak di bawah permukaan kulit perut.
 
Pada umumnya laki-laki akan banyak tersimpan di daerah perut sedangkan perempuan penumpukan lemaknya tersebar di daerah perut, pinggang dan pinggul. Jadi, lemak yang tertumpuk di daerah perut akan menyebabkan perut itu buncit. Perut buncit adalah tanda obesitas sentral. 

Prevalensi Kejadian Obesitas Sentral

Menurut RISKESDAS 2018, Obesitas sentral pada umur >15 tahun dari tahun 2007-2018 mengalami peningkatan. Prevalensi kejadian obesitas sentral tahun 2013 sebesar 26,6% sedangkan tahun 2018 sebesar 31%. Artinya terjadi peningkatan sebesar 4,4%.

Indikator Pengukuran Obesitas Sentral

Indikator pengukuran sederhana yang dapat digunakan untuk mendeteksi obesitas sentral yaitu lingkar perut. Pengukuran lingkar perut merupakan suatu parameter yang menyediakan perkiraan ukuran lemak tubuh yang mengumpul di perut. 
 
Pengukuran lingkar perut menyediakan pengukuran distribusi lemak yang tidak dapat menggunakan pengukuran IMT (Indeks Massa Tubuh). IMT ini tidak dapat membedakan antara berat yang berhubungan dengan otot dan lemak. Lingkar perut lebih akurat untuk mencerminkan obesitas sentral. Kriteria obesitas sentral untuk orang Asia adalah lingkar perut >90 cm pada laki-laki dan >80 cm pada perempuan.
 

Gambar dari Pixabay.com

Penyebab Terjadinya Obesitas Sentral

Obesitas sentral dapat terjadi karena perubahan gaya hidup. Seperti tingginya mengkonsumsi makanan yang manis dan tinggi kalori, minum alkohol, kebiasaan merokok, Makan tinggi lemak, rendahnya mengkonsumsi sayuran dan buah, serta rendahnya aktivitas fisik. 
 
Contohnya, ketika malam hari begadang atau susah tidur dan lapar maka membeli dan makan-makanan seperti camilan, gorengan atau makanan siap saji/fast food.  Selain itu, peningkatan umur, perbedaan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki lebih banyak mengalami obesitas sentral serta status sosial ekonomi juga merupakan faktor risiko terjadinya obesitas sentral. 

Pencegahan Terjadinya Obesitas Sentral

1. Pengaturan Pola Makan

Kebutuhan kalori masing-masing orang berbeda. Sehingga tidak bisa disamaratakan, akan tetapi pengaturan pola makan sehari-hari harus sesuai dengan gizi seimbang. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 41 gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta memantau berat badan secara teratur dalam rangka mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi. 
 
Atur pola makan 3 kali sehari 2 kali selingan dengan waktu yang sama setiap harinya. Perbanyak konsumsi sayuran dan buah. Kurangi porsi karbohidrat dan lemak. Hindari dari konsumsi tinggi kalori seperti makanan manis, junk food serta jerohan daging dan semacamnya. Untuk menghitung kebutuhan kalori harian dapat dicek dengan aplikasi kalkulator kebutuhan kalori.

2. Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik yang dilakukan adalah Olahraga. Lakukan olahraga yang berfokus mengurangi jumlah lemak yang terdapat di perut yaitu mengkombinasikan latihan yang bersifat aerobik dengan latihan kekuatan atau beban. Latihan yang mengacu pada penggunaan oksigen dalam energi disebut latihan aerobik. Sedangkan latihan beban adalah latihan diberikan khusus pada daerah perut. 
 
Latihan kekuatan otot ini tidak hanya ditunjukkan untuk membuat otot lebih kuat, tetapi bisa juga mengurangi lemak tubuh dan meningkatkan massa otot tanpa lemak. Contoh dari olahraga ini yaitu treadmill. Treadmill adalah sebuah mesin latihan atau olahraga berlari dan berjalan di dalam ruangan. Sedangkan latihan aerobik untuk membakar lemak memerlukan intensitas rendah atau sedang dalam waktu yang cukup lama >20 menit.

3. Konsultasi dengan Tenaga Kesehatan

Konsultasi dengan ahli gizi dan dokter untuk mendapatkan hasil yang prima. Pengaturan makan yang tepat dapat dikonsultasikan dengan ahli gizi agar terbentuk pola makan yang baik dan perhitungan asupan kalori yang sesuai kebutuhan tubuh. 
 
Tidak menerapkan diet yang tidak disarankan oleh ahli gizi agar tidak menimbulkan penyakit lainnya. Latihan olahraga yang disarankan juga bisa didampingi oleh tenaga ahli atau coch untuk latihan aerobik dan treadmill ini.

4. Konsisten Menjalani

Setelah proses telah dilaksanakan maka hal yang paling mendasar adalah konsistensi perubahan perilaku. Proses ini tidak instan membutuhkan waktu 3-4 bulan untuk mengurangi buncit pada perut. Sehingga, apabila telah tercapai perut tidak buncit lagi hindari kebiasaan buruk yang telah dilakukan dan konsisten dengan perubahan perilaku yang sekarang.

Nah, Sahabat Sehat itulah penyebab terjadinya perut buncit yang harus kita waspadai agar tidak terjadi obesitas sentral. Dengan perubahan perilaku dari pengaturan pola makan, aktivitas fisik yaitu olahraga dan konsisten menjalaninya hidup akan kembali normal lagi. Yuk, rawat tubuh kita agar tetap sehat! Semoga bermanfaat.

11 komentar untuk "Yuk Waspadai, Perut Buncit Tanda Awal Obesitas Sentral!"