Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kenali Diet Sehat untuk Penyakit Hati

Halo, Sahabat Sehat! Pernah mendengar tentang penyakit hati? Penyakit hati yang sering terjadi di kalangan masyarakat yaitu hepatitis dan sirosis hati. 

Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang mengakibatkan peradangan pada organ hati. Ada 5 jenis hepatitis yaitu ada hepatitis A, B, C, D dan hepatitis E.

Lain halnya dengan penyakit sirosis hati yaitu penyakit yang mengarah pada kerusakan organ hati berupa jaringan parut yang disebabkan oleh banyak faktor dan bersifat kronis atau menahun. 

Faktor risikonya seperti hepatitis kronis, alkohol, infeksi dan gangguan metabolisme. Sirosis hati ini merupakan penyakit akhir dari organ hati atau disebut dengan paling parahnya dari penyakit hati. Nah, lalu bagaimana terpai dietnya?

Diet atau pengaturan makan memiliki peran penting terhadap terapi kebutuhan gizi pada pengidap penyakit hati ini. untuk lebih lengkapnya, silahkan dibaca sampai selesai ya artikelnya.

Sirosis hati
Gambar dari Freepik.com

Peran Organ Hati dalam Tubuh

Perlu diketahui bagaimana proses makanan dicerna di dalam saluran pencernaan dan seberapa penting ya organ hati ini. Proses terjadinya makanan dalam pencernaan sebagai berikut.
  1. Awal mulanya makanan dipecah menjadi potongan-potongan kecil dari proses pengunyahan oleh organ mulut. Kemudian ditelan melalui tenggorokan dan masuk ke dalam lambung.
  2. Di dalam saluran pencernaan lambung dan usus halus, makanan ini dipecah menjadi lebih kecil lagi yang dibantu oleh enzim pencernaan.
  3. Makanan kemudian diproses lebih lanjut. Makanan telah terpecah menjadi unsur protein, lemak dan glukosa yang diserap ke dalam aliran darah.
  4. Kemudian organ hati ini menyaring protein, lemak, dan glukosa dalam darah dan mengubahnya menjadi jaringan blok sederhana.
  5. Hati menyimpan glukosa yang disebut dengan glikogen. Hati kemudian melepaskan sedkit demi sedikit glikogen pada aliran darah sebagai pasokan energi secara terartur ke dalam tubuh.
Jadi organ ini merupakan salah satu organ penting ya dalam proses pencernaan dalam tubuh. Bisa dibayangkan tidak, jika organ hati ini rusak atau bermasalah. Makanan dan racun dalam tubuh tidak bisa dikendalikan dan terpecah secara sempurna.

Metabolisme zat gizi juga tergagggu. Akibatnya dapat menimbulkan permasalahan gizi berupa malnutrisi. Apa si malnutrisi itu? 

Malnutrisi adalah permasalahn tubuh dimana di dalam tubuh kita kebutuhan zat gizinya tidak tercukupi atau berlebihan sehingga fungsi organ dalam tubuh tidak bekerja dengan baik. Dampak dari malnutrisi ini bisa gizi kurang dan juga gizi lebih atau obesitas.

Proses Terjadinya Penyakit Hati

Proses terjadinya sirosis hati

Gambar dari Freepik.com

Proses terjadinya sirosis hati dimulai dengan cedera sel hati atau hepatosit yang menyebabkan nekrosis. Penyebabnya oleh penggunaan alkohol, virus, obat-obatan, racun, genetik dan lain-lain.

Dari proses nekrosis ini kemudian terjadi peradangan kronis dan mengakibatkan fibrosis pada organ hati. Regenerasi sel hati atau hepatosit yang tersisa dan berkembang biak menjadi nodul bulat. 

Hilangnya susunan pembuluh darah yang mengakibatkan regenerasi pembuluh darah yang tidak efektif dan terjadilah sirosis hati atau terbentuknya jaringan parut yang bersifat kronis.

Tanda dan Gejala Penyakit Hati

Tanda dan gejala penyakit hati dari yang ringan hingga berat atau terjadinya komplikasi sebagai berikut.
  1. Gejala ringan yang dialami seperti perubahan warna kulit menjadi kuning, hilangnya rambut badan, gangguan tidur, dan demam yang tidak terlalu tinggi. Perubahan warna kulit menjadi kuning ini disebut dengan ikterus atau jaudice. Perubahan warna kulit menjadi kuning diakibatkan organ hati sakit dan tidak bisa menyerap bilirubin.
  2. Gejala klinis yang timbul hingga terjadi gejala berat dan komplikasi seperti timbulnya asites dan edema pada pengidap penyakit hati ini. Asites ini terjadinya penumpukan cairan pada bagian perut atau abdomen. Faktor utamanya terjadi peningkatan tekanan hidrostatik pada kapiler usus. Asites berlanjut dan menimbulkan edema atau pembengkakan pada bagian kaki diakibatkan oleh penumpukan cairan. 
  3. Gejala lainnya yaitu hati yang membesar sehingga menimbulkan rasa nyeri jika ditekan. Dan terjadi hipertensi portal, hipertensi atau tekanan darah tinggi pada vena portal yang menetap di atas nilai normal. Diakibatkan oleh peningkatan resistensi terhdap aliran darah melalui hati.
Baca juga : Diet Sehat untuk Penyakit Diabetes Melitus

Tujuan Diet Penyakit Hati

Setelah diketahui penyakit hati mengarah pada sirosis hati maka tujuan dietnya sebagai berikut.
  1. Mencegah kerusakan jaringan hati lebih cepat.
  2. Memperbaiki jaringan hati yang rusak.
  3. Mengurangi beban kerja hati.
  4. Memperbaiki atau mempertahankan status gizi pengidap penyakit hati menjadi status gizi normal.
 
Diet sehat
Gambar dari Freepik.com

Syarat Diet pada Penyakit Hati

Adapun syarat diet untuk penyakit hati yaitu.
  1. Energi yang diberikan sekitar 40-45 kalori per berat badan perhari.
  2. Lemak diberikan sekitar 20-25% dari kebutuhan energi total. Lemak yang diberikan dalam bentuk yang mudah dicerna atau dalam bentuk emulsi. Hindari penggunaan lemak jenuh dan lemak trans seperti mentega, jerohan, daging bagian dalam dan semacamnya.
  3. Jika pengidap penyakit mengalami steatorea atau tinja berlemak ketika buang air besar maka berikan lemak dengan asam lemak rantai sedang (MCT). Contohnya minyak goreng MCT, minyak zaitun, Hazelnut, keju lunak dan sejenisnya.
  4. Protein diberikan sekitar 0,5-1,25 gram/kg berat badan per hari. Pemberian protein ini sesuai kondisi hati. Protein dibagi menjadi 2 bagian ada protein hewani dan protein nabati. Protein nabati memiliki kelebihan mengandung serat yang dapat mempercepat pengeluaran amoniak melalui feses, tetapi dipilih yang tidak menimbulkan gas seperti kacang merah.
  5. Perbanyak konsumi buah-buahan seperti pisang, alpukat, lemon dan kacang-kacangan. 
  6. Pemberian garam dibatasi jika terdapat edema dan asites.
  7. Bentuk makanan dan porsi makanannya disesuaikan dengan kemampuan saluran cerna. Setiap orang berbeda-beda jadi sesuai kondisi kesehatannya.

Jenis Diet untuk Penyakit Hati

Ada 3 jenis diet yang diberikan kepada pengidap penyakit hati ini, tergantung dari tingkat keparahan penyakit. Berikut 3 jenis dietnya.

1. Diet Hati Tipe 1

Pengidap penyakit dalam kondisi akut. Kondisi akut ini merupakan kondisi yang tiba-tiba sakit pada pengidapnya. Pengidap penyakit ini sudah mulai mempunyai nafsu makan sehingga dapat diberikan dalam bentuk cincang atau lunak. Protein yang diberikan dibatasi sekitar 30 gram per hari. Lemak yang diberikan dalam bentuk lemak yang mudah dicerna.

2. Diet Hati Tipe 2
Diet tipe 2 ini diberikan setelah melakukan diet tipe 1. Diberikan pada orang yang memiliki nafsu makan cukup baik. Bentuk makanan yang diberikan dalam bentuk lunak atau biasa. Protein diberikan sekitar 1 gram/kg BB. Lemak yang diberikan yaitu lemak sedang yang mudah dicerna.

3. Diet Hati Tipe 3
Pada diet tipe 3 ini diberikan pada pengidap penyakit dari orang yang telah melalui diet hati tipe 2. Orang ini telah memiliki nafsu makan yang baik. Dapat menerima makanan dalam bentuk biasa. Telah dapat menerima protein dan tidak menunjukkan gejala sirosis hati aktif.

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dan dihindari yaitu.
  1. Hindari bahan makanan yang banyak mengandung lemak, makanan yang digoreng dan menggunakan santan kental.
  2. Proses pengolahan yang dianjurkan seperti direbus, dikukus, dipanggang, ungkep, tumis dan pepes.
  3. Dianjurkan menumis menggunakan minyak kedelai atau minyak jagung.
  4. Jika mengolah sayuran maka dimasak sampai matang.
  5. Hindari penggunaan sumber karbohidrat seperti ketan, ubi, singkong, talas, kue kering dan kue yang manis-manis.
  6. Hindari menggunakan sumber protein hewani berupa daging berlemak, susu full cream, produk olahan daging atau ikan yang diawetkan.
  7. Hindari menggunakan sayuran dan buah yang berserat dan menimbulkan gas seperti kol, lobak, sawi, singkong, nangka, durian, kedongdong, nanas dan sejenisnya.
  8. Hindari menggunakan minuman yang mengandung soda dan alkohol.
Nah, Sahabat Sehat! Jika mengidap penyakit hati dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda sebaiknya dikonsultasikan langsung pada ahlinya ya. 

Konsultasi pada dokter mengenai penyakitnya dan ahli gizi terkait diet dan perencanaan makanan apa saja yang digunakan. Tujuannya agar diet yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan masing-masing.

Perlu diingat jika penyakit hati berupa hepatitis dan sirosis hati ini merupakan penyakit yang cukup serius. Jadi, perlu penanganan yang tepat agar tidak terjadi komplikasi. Sehat selalu ya dan semoga bermanfaat artikelnya. Terima kasih.

1 komentar untuk "Kenali Diet Sehat untuk Penyakit Hati"