Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Menyapih Anak dari ASI, Yuk Ikuti Langkahnya!

Proses penyapihan adalah proses final dari pemberian Air Susu Ibu (ASI). Jika di awal seorang ibu berjuang untuk menyusui, terkadang mengalami susahnya menyusui, kemudian susahnya memerah asi atau dikenal dengan memompa ASI.

Gambar dari Pixabay.com
 
Kali ini saya akan membahas mengenai bagaimana cara menyapih ASI untuk si kecil. Hal yang tidak mudah, tapi perlu kita lakukan agar tumbuh kembang anak tetap optimal.

Proses penyapihan mungkin akan membuat marah, kecewa dan tidak nyaman untuk si kecil. Serta ibu yang merasa sedih dan tidak tega jika menyapih si kecil. Proses penyapihan ini bisa dilakukan secara bertahap.

Cara menyapih Anak dari ASI

Adapun caranya sebagai berikut.

1. Penyapihan Alami

Penyapihan alami atau penyapihan penuh cinta ini dilakukan dengan cara tidak memaksa dan atas kemauan anak. Sebelum memulai penyapihan alami, seorang ibu bercerita secara berulang-ulang jika adek gak minum ASI ibu lagi. Anak kecil ini mengerti dan mau. Dampak psikologisnya ringan. Jadi tidak ada rasa kecewa, marah dan nangis berjerit-jerit.

2. Penyapihan yang dilakukan oleh Ibu.

Proses penyapihan ini ditentukan oleh ibu. Kapan akan melakukan penyapihan. Terkadang anak tidak mau, tapi ibu yang menetukan sehingga dibutuhkan mental yang kuat dan dukungan sang ayah agar anaknya mau menerima penyapihan ini.

3. Proses penyapihan mendadak

Proses penyapihan ini dilakukan tiba-tiba dan terpaksa karena kondisi tertentu. Kondisi ini seperti ibunya yang tiba-tiba jatuh sakit, atau ibunya sedang berpergian jarak jauh dan meninggalkan anaknya lama maka anak mau tidak mau akan disapih karena kondisi.

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan

Ada beberapa hal yang dilakukan dalam proses penyapihan sebagai berikut.
  1. Proses menyusui dengan Air Susu Ibu (ASI) yaitu hingga 2 tahun. Dalam artian apakah boleh jika kurang ataupun lebih. Jawabannya adalah boleh. Proses penyapihan tidak saklek harus 24 bulan, akan tetapi diperbolehkan jika menyapihnya usia anak 23 bulan ataupun lebih 25 hingga 26 bulan.
  2. Siapkan fisik dan mental anak. Sebelum dilakukan penyapihan maka cerita berulang-ulang agar anak dapat menerima pesan ibunya jika akan disapih. Lakukan 1-2 bulan sebelum proses penyapihan. Siapkan fisik anak agar tetap sehat dan tidak sakit dalam proses penyapihan berlangsung.
  3. Berikan perhatian lebih dalam proses penyapihan. Jika anak dalam proses penyapihan merasa marah, kecewa, dan tidak nyaman. Berikan dukungan lebih agar anak tidak merasa kecewa akan hal ini. ajak bermain, peluk dan cium sesering mungkin bahwa ibunya mencintai anaknya.
  4. Seorang ibu aktif bercerita tentang proses penyapihan. Berikan buku cerita terkait proses penyapihan dan tegaskan pada anak bahwa adek sudah besar sudah tidak minum ASI lagi ya.
  5. Proses penyapihan berlangsung, berikan susu alternatif seperti susu dalam bentuk UHT, susu formula atapun jenis susu pasteurisasi. Tunggu hingga anak benar-benar haus dan butuh.
  6. Berikan aktivitas bermain yang lebih banyak lagi, alihkan juga dengan pemberian makanan dan minuman sehingga anak akan butuh makan dan tidak ingin minum ASI lagi.
  7. Jika di rumah ada keluarga lain seperti ayah, kakek, nenek maka ajak dan dukung si kecil untuk tidak minum ASI lagi.

Hambatan Proses Penyapihan

Hambatan yang terjadi dalam proses penyapihan yaitu datang dari anak dan ibunya. Ketika proses penyapihan tidak bisa dilakukan secara alami. Proses penyapihan dadakan maka anak akan marah, kecewa dan merasa haknya diambil.

Sedangkan hambatan yang datang dari ibunya adalah perasaan tidak tega dan kasihan melihat anak yang terus menerus nangis, rewel dan ingin dimanja. Jika perasaan tidak tega ini terus ada maka proses penyapihan tidak akan berjalan dengan mulus.
 
Tips Berhasil Menyapih
Gambar dari Pixabay.com

Tips Berhasil Menyapih

Sebelum melakukan proses penyapihan, siapkan mental ibu, buang jauh-jauh perasaan tidak tega dan kasihan. Sugesti diri sendiri untuk bisa menyapih anak. Jika telah melakukan proses penyapihan dan ditengah jalan ada kendala, jangan pernah lakukan untuk menyusui kembali.

Jika kembali menyusui lagi, anak akan berubah dan teringat kembali untuk minum ASI. Jadi, jangan sesekali berhenti untuk menyapih ya. Kenapa harus disapih? Proses penyapihan adalah proses pembelajaran pada anak untuk bisa mandiri untuk makan dan minum. Mengkonsumsi makanan rumahan lebih beragam lagi.

Angka Kecukupan Gizi Anak 2 Tahun

Nah, Sahabat Sehat. Di atas sudah dijelaskan ya, salah satu tujuan penyapihan adalah kemandirian untuk makan beraneka ragam makanan. kira-kira berapa ya kebutuhan anak untuk usia 2 tahun?

Kebutuhan gizi berdasarkan AKG (Angka Kecukupan Gizi) rata-rata yang dikeluarkan oleh Permenkes 2019. Anak usia 1-3 tahun dengan berat badan 13 kg dan tinggi badan 92 cm. Membutuhkan kalori sekitar 1350 kalori.

Kebutuhan makronutriennya yaitu proteinnya sekitar 20 gram, lemak total sekitar 45 gram, karbohidrat sekitar 215 gram. Tak lupa pula kebutuhan serat sebesar 19 gram dan air 1150 ml.

Bagaimana dengan kebutuhan vitamin dan mineral anak usia ini. kebutuhan untuk anak usia 1-3 tahun membutuhkan vitamin A sebesar 400 RE, Vitamin D 15 mcg, Asam Folat 160 mcg, Vitamin C 40 mg, Kalsium 650 mg, zat besi 7 mg, natrium 800 mg dan lain semacamnya.

Pada usia balita (bawah 5 tahun) membutuhkan lebih banyak lemak jika dibandingkan dengan orang dewasa. Karena tubuh balita menggunakan energi yang lebih banyak selama masa pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan serat diberikan dalam jumlah yang cukup tidak berlebihan.

Jika anak kekurangan serat juga mengalami masalah ya seperti susah BAB, sembelit dan gangguan saluran pencernaan. Jika diberikan berlebih maka anak perut anak menjadi penuh dan terasa kenyang. Diberikan dalam jumlah cukup artinya ada ruang untuk makanan lainnya dan anak tidak merasa kenyang.


Kebutuhan vitamin dan mineral juga harus terpenuhi. Vitamin membantu dalam proses metabolisme tubuh anak sedangkan mineral juga digunakan dalam proses tumbuh kembang secara normal. Kekurangan vitamin dan mineral ini juga dapat menimbulkan masalah seperti anemia defisiensi zat besi, mineral dan tulang kurang serta defisiensi lainnya.

Nah, Sahabat Sehat. Sudah tahu ya bagaimana proses penyapihan dan pentingnya asupan gizi yang harus dipenuhi setelah proses penyapihan berlangsung ya. Smeoga bermanfaat dan jangan lupa bagikan artikel ini kepada orang yang membutuhkan ya. Terima kasih.


11 komentar untuk "Cara Menyapih Anak dari ASI, Yuk Ikuti Langkahnya!"

  1. Such a rimender buatku yang 3 bulan lagi nyapih ASI si adek :') semoga lancar kaya si kakak. Dah baca baca lagi buat cari strategi biar bisa WWL. Termasuk baca artikel ini :)

    BalasHapus
  2. Aku barusan pensiun jadi busui. Alhamdulillah no drama yang gimana-gimana juga. Emang yang pertama perlu disiapkan adalah mental ibunya dulu. Baru bisa sukses Weaning With Love. Semangat ibu-ibuuuuu..

    BalasHapus
  3. Anak pertama saya brenti ASI usia 2 tahun 8 bulan, itu pun karena saya kena radang tenggorokan, takut nular. Kalau gak gitu mungkin gak akan brenti.

    BalasHapus
  4. Baru anak kedua berhasil ngasih ASI itupun pake pumping dan berlangsung sampe 9 bulan aja, karena asinya udah sedikit. Mungkin Kalo dbf lebih banyak dramanya ya mom, aku karena terbiasa dot dramanya menyapih dari dot. Itu yang agak lama. Tapi proses menyapihnya hampir sama sih.

    BalasHapus
  5. Menyapih ini gampang gampang susah buat aku.tiap anak punya cara proses penyapihan yang berbeda. Aku ngerasain banget.

    BalasHapus
  6. Informatif bangett ini, makasihh mba ilmunya.
    Untuk bekalku di masa depan insya Allah, Aamiin..

    BalasHapus
  7. Alhamdulillah anaku disapih dengan memberi pengganti asi susu formula

    BalasHapus
  8. Noted banget. belum tahu gimana rasanya menyapih, tapi kalau dengar dan baca cerita bu ibu rasanya nano-nano dan drama banget pasti ya

    BalasHapus
  9. alhamdulillah anakku sudah selesai masa mengasihi pas 24 bulan lebih 1 bulan

    BalasHapus
  10. wah ilmu baru buatku yang masih single, insyalloh mau nikah dan punya anak juga, maacih mbak sayyy,,,, aku belum tau byk tentang per ASI an ini

    BalasHapus
  11. Senang sekali baca tulisan ini, karena kadang saya sebagai orang tua suka terlewat masalah macro dan micro nutrisi yang dibutuhkan anak anak. Terimakasih untuk pengetahuannya

    BalasHapus