Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Diet untuk Penyakit Kanker

Halo, Sahabat Sehat! Sudah pernah dengar tentang penyakit kanker? Atau pernah beriteraksi dengan orang-orang pengidap kanker? Kira-kira apa ya sakit kanker itu? 

Penyakit kanker adalah keadaan tubuh yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel abnormal cenderung menginvasi atau menembus jaringan disekitarnya hingga menyebar ke organ-organ lainnya.

Wah berat juga ya, ketika satu organ tubuh terkena kanker maka kemungkinan penyakit ini menyebar pada organ tubuh lainnya ya. Nah untuk mengetahui penjelasan lebih lanjut, yuk baca artikel ini sampai selesai ya.

kanker
Gambar dai Pixabay.com

Kategori Kanker

Ada 5 kategori penyakit kanker sebagai berikut.
  1. Karsinoma.
    Kanker ini menyebar pada jaringan epitel, termasuk sel-sel kulit, testis, ovarium, payudara, serviks, colon atau usus besar, rektum, lambung, pankreas dan esofagus. 
  2. Limfoma.
    Kanker ini menyebar pada jaringan limfe seperti pada kapiler limfe, limpa dan berbagai kelenjar limfe.
  3. Sarkoma.
    Kanker ini terletak pada jaringat ikat yaitu sel-sel yang ditemukan pada otot dan tulang.
  4. Glikoma.
    Kanker ini menyebar pada sel-sel glia atau penunjang susunan syaraf pusat.
  5. Karsinoma in situ.
    Kanker ini digunakan untuk menjelaskan sel epitel abnormal masih terbatas di daerah tertentu, belum menyebar dan merusak organ yang lain.

Proses Terjadinya Penyakit Kanker

Ada 3 tahapan terjadinya penyakit kanker. Diawali dengan proses inisiasi yaitu sel tubuh bermutasi pada perubahan reversibel DNA suatu sel menjadi sel yang abnormal.

Tahapan kedua promosi yaitu sel yang telah mengalami proses inisiasi terkena rangsangan zat promotor selama bertahun-tahun baik endogen maupun eksogen.

Promotor dari endogen atau dari dalam yaitu hormon estrogen. Sedangkan promotor hormon estrogen terdiri dari sakarin, nitrat, penggunaan alkohol,terpapar asap rokok, dan makanan yang telah terkontaminasi oleh alfatoksin dan sejenisnya.

Tahap terakhir adalah progresi yaitu terbentuknya sel tumor dengan derajat keganasan yang lebih tinggi. Kanker ini menyerang laki-laki dan perempuan umumnya berbeda-beda.

Jika pada laki-laki kanker yang sering terjadi yaitu kanker paru-paru, kulit, rongga mulut dan hidung, colon atau usus besar, rektum atau anus, kelanjar getah bening, kanker prostat dan semacamnya.

Sedangkan kanker yang terjadi pada perempuan. Umumnya menyerang pada organ kewanitaan seperti kanker payudara, kanker serviks dan ovarium. Penyakit kanker ini merupakan penyumbang penyakit dengan angka kematian tertinggi di dunia.

Penyakit kanker terbanyak menurut WHO yaitu kanker paru-paru sebesar 1,3 juta kematian per tahun, kanker lambung 803 ribu kematian, kanker kolorectal sebesar 639 ribu kematian, kanker hati 610 ribu kematian dan disusul kanker payudara sebanyak 519 ribu kematian.

Lebih dari 70% kematian kanker berasal dari negara menengah kebawah. Estimasi penyakit kanker di dunia ini sebanyak 11,5 juta kematian pada tahun 2030. Jadi sangat berbahaya ya penyakit ini.
 
Faktor risiko kanker
Gambar dari Pixabay.com

Faktor Risiko Terjadinya Penyakit Kanker

1. Asap Rokok
Asap rokok merupakan kontributor pertama terbanyak pada kematian penyakit kanker. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Frank A.Sloan Institute of Medicine, pada tahun 2000 sekitar 4,9 juta kematian disebabkan oleh penggunaan rokok dan terpapar asap rokok.

Tahun 2020, jika tren ini tetap berjalan maka sekitar 9 juta orang meninggal disebabkan oleh asap rokok. Negara berkembang sangat terdampak sekitar 7 juta kematian.

Penyebab kebiasaan merokok ini dapat mengakibatkan kanker paru-paru dan organ pernafasan lainnya. Pada umumnya terjadi pada laki-laki perokok. Akan tetapi perempuan juga bisa terkena kanker paru-paru disebabkan karena terpaparnya asap rokok di lingkungan sekitar.

Contohnya, jika suaminya merokok setiap hari dan seorang istri atau anggota keluarga lainnya terpapar asap rokok setiap harinya, maka berisiko terkena kanker juga.
 
2. Infeksi Kronis
Infeksi kronis ini disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV), virus hepatitis C (HCV), human papilomavirus (HPV), dan bisa dari helicobacter pylori.

Virus HBV dan HCV ini jika terjadi infeksi lama di dalam tubuhnya maka dapat menimbulkan sel dalam tubuh menjadi tidak normal dan terjadi tumor ganas yang mengarah pada kanker hati.

Sedangkan virus helicobacter pylori ini merupakan penyebab utama terjadinya kanker pada saluran pencernaan. Contohnya dapat mengakibatkan kanker usus halus, pankreas, lambung, kanker colon dan semacamnya.
 
3. Asupan Makanan, Obesitas dan Aktivitas Fisik Kurang
Asupan makanan yang berlebihan dan aktivitas fisik yang kurang dapat menimbulkan obesitas. Permasalahan ini merupakan permasalahan kompleks yang mengakibatkan permasalahan global.

Kebiasaan mengkonsumsi makanan tinggi lemak, karbohidrat berlebihan, serta minimnya mengkonsumsi sayuran dan buah atau dikenal dengan rendah serat mengakibatkan penumpukan lemak dalam tubuh.

Konsumsi makanan yang kurang serat ini dapat menimbulkan risiko terjadinya kanker colon atau kanker usus besar.

Selain asupan makanan, proses pengolahan makanan yang kurang sehat seperti dipanggang atau dibakar, digoreng, makanan yang diawetkan dengan tambahan zat pengawet, pewarna dan sejenisnya.

Aktivitas yang rendah seperti tidak pernah berolahraga atau jarang berolahraga, serta minimnya jalan kaki setiap hari mengakibatkan kalori tubuh tidak terbakar secara sempurna, akibatnya terjadi penimbunan lemak di bawah kulit. 
 
4. Penggunaan Konsumsi Alkohol
Faktor risiko terjadinya kanker faring, laring, tenggorokan, hati, dan payudara berkorelasi dengan konsumsi alkohol. Jika mengkonsumsi alkoholnya tinggi maka tingkat keparahannya juga semakin tinggi. Minuman beralkohol dapat memicu pertumbuhan sel kanker.

5. Polusi
polusi banyak macamnya ada dari polusi udara yang berasal dari dalam ruangan dan polusi udara di luar, asap kendaraan dan asap pabrik, polusi air, dan polusi tanah.

6. Kontaminasi Makanan
Pengaruh substansial makro dan mikro nutrien dalam makanan serta keseimbangan energi. Dapat mempengaruhi faktor risiko melalui kontaminasi makanan berupa zat karsinogen alami maupun buatan manusia. Contoh dari karsinogen alami seperti mikotoksin yang diproduksi oleh jamur (alfatoksin).

Alfatoksin ini diproduksi oleh jamur dari genom aspergillus berasal dari biji-bijian dan kacang tanah. Sedangkan kontaminasi makanan buatan manusia seperti penggunaan peptisida dan bahan kimia industri lainnnya. Bahan karsinogen ini bisa dihasilkan pada saat proses pemasakan makanan yaitu hidrokarbon aromatik polisiklik.

7. Lain-lain
Faktor risiko lainnya yang dapat menimbulkan penyakit kanker seperti obat-obatan, faktor dari hormon dan reproduksi, radiasi ionisasi berasal dari alam dan industri, radiasi ultraviolet (UV), dan lain-lain.

Tanda dan Gejala Penderita Kanker

Berikut tanda dan gejala yang dialami oleh penderita kanker.
  1. Tidak semangat, lesu,letih dan lunglai sepanjang hari.
  2. Kehilangan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya.
  3. Batuk-batuk yang tak kunjung hilang berbulan-bulan.
  4. Terkadang terjadi benjolan di bagian leher, tetapi tidak sakit.
  5. Terjadi perubahan warna kulit, seperti lebih gelap dan kusam.
  6. Mual dan sakit perut yang tak kunjung hilang.
  7. Susah menelan dan mengunyah.
  8. Terdapat darah pada saat melakukan buang air besar.
  9. Terjadinya kontipasi atau susah BAB.
  10. Gejala lainnya terjadi diare.
  11. Kehilangan rasa lapar dan tidak selera makan.
  12. Pusing sepanjang hari.
  13. Beberapa orang mengalami kanker akan tetapi tidak mengalami tanda dan gejala.
 
Syarat diet penyakit kanker
Gmabar dai Pixabay.com

Diet untuk Penyakit Kanker

Adapun pengaturan makan yang diberikan pada orang satu dengan orang lainnya berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan kalori masing-masing. Akan tetapi ada syarat diet yang diberikan pada pengidap penyakit kanker sebagai berikut.

1. Energi
Pada orang dengan status normal tidak kekurangan gizi maka diberikan sekitar 25-35 kalori/kg berat badan. Untuk status gizi kurang maka diberikan sekitar 40-50 kalori/kg berat badan.

2. Protein
Protein diberikan pada kondisi normal sekitar 0,8-1 gram/kg berat badan. Pada kondisi tidak stres atau tidak sakit sekitar 1-1,2 gram/kg berat badan. Kondisi hiperkatabolik sekitar 1,2-1,6 gram/kg BB dan kondisi stres atau sakit 1,5-2,5 gram/kg berat badan.

3. Lemak
Lemak yang diberikan sekitar 25-30% total energi. Lemak yang dikonsumsi yaitu lemak tidak jenuh. Hindari lemak jenuh dan lemak trans.

4. Karbohidrat
Karbohidrat diberikan sekitar 60-70% dari total kalori. Mempertimbangkan perubahan indra pengecap, intoleransi laktosa dan kondisi hipoglikemik atau gula darah rendah.

5. Vitamin dan mineral
Vitamin dan mineral diberikan sesuai kebutuhan. Berikan suplemen vitamin C, dan B12 Kompleks untuk daya tahan tubuh.

6. Serat

Serat diberikan sekitar 20-25 gram/hari. Jika terjadi susah buang air besar maka tambahkan jumlah kebutuhan seratnya.

7. Cairan
Kebutuhan cairan tubuh sekitar 1500 ml/m2 . kebutuhan hariannya yaitu 1 ml per 1 kalori. Minum air sekitar 2-3 liter perhari.

Baca juga : Apa itu Mesothelioma?

Rekomendasi Cara Pemberian Makanan

Ada 3 cara memberikan makanan pada pengidap penyakit kanker, tergantung kondisi seseorang. Caranya sebagai berikut.

1. Oral
Pemberian makanan lewat oral merupakan cara yang terbaik.  Jika orang yang sakit kanker mengalami mual,muntah,tidak nafsu makan maka berikan makanan yang dapat meningkatkan nafsu makan, penyajian makanannya harus menarik.

Jika mual dan muntah maka berikan makanan kering, disajikan dalam kondisi dingin seperti dibuat jus, minuman ringan, buah-buahan, roti panggang, dan tambahan suplemen.

Nafsu makan biasanya meningkat pada pagi hari, maka perlu memberikan makanan porsi makan yang lebih banyak. Jika seseorang terjadi gangguan indra pengecap, maka berikan bumbu yang lebih banyak. Meningkatkan keinginan makan dengan memperhatikan penyajian makanan disajikan menarik, variasi warna, tekstur dan besar porsi.

Jika terjadi susah menelan maka berikan bentuk makanan lunak atau cair dengan suhu ruangan atau dingin. Bentuk makanan nya seperti buah dingin, es buah, es krim, puding, telur rebus, dan suplemen enteral.

Jika terjadi kondisi xerostomia (berkurangnya saliva) maka bisa diberikan makanan biasa, perbanyak cairan, es buah, permen karet  yang dapat meningkatkan produksi saliva.

Jika terjadi diare maka berikan makanan yang rendah laktosa, rendah serat, rendah lemak, tinggi cairan.

2. Enteral
Pemberian makanan ini dilakukan jika tidak dapat diberikan langsung lewat mulut (oral) maka dapat diberikan melalui pipa yang bermuara pada lambung atau dikenal dengan nasogastrik. Jika melalui duodenum (usus dua belas jari) disebut dengan nasoduodenum/ND. Bisa juga melalui gastrotomi, dan sejenisnya.

3. Parenteral

Pemberian makanan ini jika terjadi obstruksi saluran cerna atau penyumbatan pada saluran pencernaan seperti pada usus dua belas jari, usus halus, dan usus besar. Diperlukan pengontrolan yang ketat dan dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional untuk terhindar dari bahaya komplikasi.

Tujuan Diet Penyakit Kanker

Penjelasan mengenai diet di atas maka tujuan dari dietnya sebagai berikut.
  1. Mencegah dan memperbaiki kekurangan zat gizi dalam tubuh.
  2. Mengurangi gejala yang terjadi seperti penurunan berat badan, lemah, letih, tidak selera makan, dan semacamnya.
  3. Mecegah komplikasi lanjut seperti infeksi penyakit lain dan pendarahan.
  4. Memenuhi kebutuhan makro dan mikro nutrien dalam tubuh.
  5. Mengendalikan kadar gula darah.
Sahabat Sehat, sudah tau kan hal apa saja terkait diet pada penyakit kanker. Semoga artikelnya bermanfaat ya. Terima kasih.


Posting Komentar untuk "Diet untuk Penyakit Kanker"